PROPERTY MAJALENGKA – Anda berencana membangun atau merenovasi rumah? Terdapat dua opsi yang bisa kamu pilih yakni membangun rumah secara borongan atau tanpa borongan. Tentunya, kedua opsi ini memerlukan budget berbeda dan harus kamu persiapkan terlebih dulu. Pasalnya harga borongan bangunan rumah saat ini sudah mulai banyak diminati banyak orang.
Jika kamu tak ingin repot, tentu saja kamu bisa memilih opsi membangun rumah secara borongan. Lantas, berapa, sih, harga borongan bangunan yang sebaiknya kamu persiapkan? Nah, untuk membantu kamu mempersiapkan budget, Property Majalengka akan memberikan beberapa informasinya. Ingin tahu seperti apa? Yuk, kita simak informasi mengenai kisaran harga borongan bangunan berikut ini!
Sebelum mengetahui kisaran harga borongan, terdapat beberapa alasan mengapa kamu sebaiknya memilih opsi ini saat membangun rumah. Alasan pertama, membangun rumah secara borongan tentu saja lebih praktis dan membuatmu tak perlu repot mengurus berbagai hal.
Selain itu, membangun rumah secara borongan pun memungkinkan kamu dapat menahan diri untuk terhindar dari over budget sebab spesifikasi ataupun desain akan dikerjakan sesuai perjanjian awal. Tak hanya itu saja, proses membangun rumah secara borongan pun dapat selesai lebih cepat, namun kamu tetap bisa mengontrol kualitas bangunan agar sesuai kesepakatan.
Perencanaan anggaran dalam membangun rumah harus dipersiapkan secara matang. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui rencana anggaran biaya (RAB) secara detail agar bisa sesuai budget dan sesuai dengan kesepakatan bersama.
Pada umumnya, terdapat dua opsi penentuan harga borongan bangunan. Opsi pertama ditentukan berdasarkan satuan meter persegi dan berdasarkan luas bangunan per meter persegi yakni mulai dari Rp3 juta hingga Rp4 juta per meter persegi. Namun, hal ini tetap disesuaikan menurut spesifikasi bangunan, desain yang diaplikasikan, serta material yang akan digunakan.
Agar kamu lebih mudah dalam mempersiapkan budget, kamu bisa melakukan penghitungan harga borongan secara mandiri dengan rumus yang tepat. Misalnya, seperti biaya Upah Borongan (BUB) = harga borongan x luas bangunan.
Sebagai contoh, kamu ingin membuat rumah baru melalui jasa borongan dengan harga Rp3 juta per meter persegi untuk pembangunan properti dengan luas bangunan 6 x 6 m = 36 m2. Untuk mengetahui budget yang harus kamu persiapkan, kamu pun dapat menghitung menggunakan rumus di atas. Ikuti contoh perhitungannya seperti ini 36 m2 x Rp3.000.000 yakni sebesar Rp108.000.000.
Untuk penghitungan di atas, harga tersebut biasanya sudah termasuk dengan pekerjaan semua bangunan. Mulai dari pondasi, pemasangan dinding bata serta plesteran, pekerjaan rangka serta penutup atap, finishing, serta semua jenis pekerjaan yang biasanya disepakati sejak awal.
Lantas, jika kamu hanya ingin memperkerjakan jasa tukang secara borongan tanpa material, umumnya penghitungannya diambil berdasarkan luas lahan. Perhitungan luas lahan ini diperuntukan membangun rumah dengan budget mulai dari Rp500.000 hingga Rp800.000 per meter persegi.
Meskipun borongan bangunan menawarkan kepraktisan, namun terdapat kekurangan yang sebaiknya harus kamu ketahui. Pada umumnya, pemborong tidak memiliki legalitas usaha resmi sehingga kamu harus mencari pemborong bangunan yang terpercaya dan memang memiliki reputasi baik.
Meskipun menawarkan biaya yang jauh lebih rendah, terdapat juga sejumlah risiko yang bisa kamu ambil. Beberapa diantaranya, seperti kualitas bangunan di bawah ekspektasi terlebih jika kamu jarang melakukan kontrol. Selain itu, rumah yang dibangun juga bisa tidak sesuai dengan perencanaan dan kesepakatan. Terlebih jika kamu memang asal-asalan dalam memilih pemborong.
Inilah serba-serbi mengenai pemborong bangunan dan cara praktis untuk mengetahui kisaran harga borongan bangunan. Selain informasi di atas, pastikan kamu mengakses PropertyMajalengka.com untuk mengetahui berbagai inspirasi menarik lainnya!
No Comments